Selain faktor genetik, salah satu faktor yang banyak mempengaruhi produksi ternak ada pada kualitas dan kuantitas pakan yang dikonsumsi dan produk akhir dari proses fermentasi rumen dan mikro organisme rumen itu sendiri. Jumlah makan dan mutu makanan yang baik, tidak dapat merubah tubuh ternak yang bergenetik tubuh kecil atau kerdil.
Pemberian makanan dalam jumlah yang rendah tidak akan mampu memberikan pertumbuhan bobot badan dan pertumbuhan karkas secara optimal sesuai dengan potensi genetik yang ada pada masing-masing ternak seperti kecepatan tumbuh, prosentase karkas yang tinggi. Pertumbuhan ternak bisa optimal dapat terealisasi apabila ternak tersebut dapat memperoleh makanan yang cukup.
Jumlah makanan yang dikonsumsi bukan hanya tergantung pada banyaknya makanan yang diberikan kepada ternak, akan tetapi waktu yang digunakan oleh seekor ternak untuk mengkonsumsi juga perlu mendapat perhatian, karena walaupun makanan yang diberikan dalam jumlah banyak akan tetapi waktu untuk mengkonsumsi terbatas secara otomatis ternak tersebut hanya akan memperoleh makanan dalam jumlah terbatas. Oleh karena itu, pemberian kesempatan kepada ternak untuk makan perlu mendapat perhatian.
Waktu yang lebih lama bagi ternak untuk mengkonsumsi pakan, sangat erat hubungannya dengan jumlah makanan yang dihabiskan serta kemampuan bagi ternak untuk mencerna zat-zat makanan lebih sempurna. Pemberian pakan yang lebih lama mengakibatkan kecernaan bahan kering, protein kasar serta serat kasar yang lebih tinggi dan pada akhirnya memberikan pertambahan bobot badan yang tinggi.
(Jurnal Agrisistem, Juni 2007)